Pulsa777 – Konflik dan Perubahan Iklim Perparah Krisis Air Minum di Kabul Afghanistan

Kabul, Ibu kota Afghanistan, menghadapi kekeringan dan krisis air minum. Urbanisasi yang tak terkendali dan cepat akibat konflik serta perubahan iklim semakin memperparah krisis air minum di kota tersebut. Penduduk Kabul harus mengangkut air dengan jeriken-jeriken besar dari sumur atau membeli dari truk pengangkut dengan harga setidaknya lebih mahal dua kali lipat dari perusahaan air minum milik negara. Di Kabul, harga air bersih semakin mahal. Sementara, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 85 persen penduduk Kabul hidup dengan pendapatan kurang dari satu dolar per hari. Di sisi lain, sebuah laporan dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme/UNDP) Afghanistan yang dirilis pada Maret 2024 menyebutkan sekitar 79 persen populasi di Afghanistan kesulitan dalam mengakses air minum. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa kondisi kekeringan yang parah, ketidakstabilan ekonomi, dan berbagai dampak dari konflik berkepanjangan yang secara signifikan melemahkan infrastruktur air di Afghanistan.

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these

No Related Post