Pulsa777 – Lebih dari 2.000 Orang Tewas, Pemerintah Myanmar Umumkan Seminggu Berkabung Nasional

Leave a Comment on Pulsa777 – Lebih dari 2.000 Orang Tewas, Pemerintah Myanmar Umumkan Seminggu Berkabung NasionalUncategorized
Orang-orang berlindung di tenda-tenda sementara yang didirikan di luar ruangan di Mandalay pada tanggal 31 Maret 2025, tiga hari setelah gempa bumi Myanmar yang mematikan. (Sai Aung MAIN/AFP)
1/7

Orang-orang berlindung di tenda-tenda sementara yang didirikan di luar ruangan di Mandalay pada tanggal 31 Maret 2025, tiga hari setelah gempa bumi Myanmar yang mematikan. (Sai Aung MAIN/AFP)

Selengkapnya
Pada 31 Maret 2025, pemerintah Myanmar mengumumkan satu minggu berkabung nasional usai bencana gempa dengan kekuatan magnitude 7,7 yang terjadi pada 28 Maret 2025 sekitar pukul 12:50:54 waktu setempat. (Sai Aung MAIN/AFP)
1/7

Pada 31 Maret 2025, pemerintah Myanmar mengumumkan satu minggu berkabung nasional usai bencana gempa dengan kekuatan magnitude 7,7 yang terjadi pada 28 Maret 2025 sekitar pukul 12:50:54 waktu setempat. (Sai Aung MAIN/AFP)

Selengkapnya
Upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa di Myanmar terus dilakukan dengan bantuan tim dari berbagai negara. (Sai Aung MAIN/AFP)
1/7

Upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa di Myanmar terus dilakukan dengan bantuan tim dari berbagai negara. (Sai Aung MAIN/AFP)

Selengkapnya
Sekitar 2.056 orang dinyatakan tewas dalam bencana tersebut. Gempa juga meratakan puluhan bangunan di Mandalay—kota terbesar kedua di Myanmar. (Sai Aung MAIN/AFP)
1/7

Sekitar 2.056 orang dinyatakan tewas dalam bencana tersebut. Gempa juga meratakan puluhan bangunan di Mandalay—kota terbesar kedua di Myanmar. (Sai Aung MAIN/AFP)

Selengkapnya
Pemerintah Myanmar juga mengalami kekurangan alat berat sehingga operasi pencarian dan penyelamatan korban tidak maksimal. (Sai Aung MAIN/AFP)
1/7

Pemerintah Myanmar juga mengalami kekurangan alat berat sehingga operasi pencarian dan penyelamatan korban tidak maksimal. (Sai Aung MAIN/AFP)

Selengkapnya
Upaya pengiriman bantuan ke Myanmar terhambat akibat pemadaman listrik hingga jaringan komunikasi yang bermasalah. (Sai Aung MAIN/AFP)
1/7

Upaya pengiriman bantuan ke Myanmar terhambat akibat pemadaman listrik hingga jaringan komunikasi yang bermasalah. (Sai Aung MAIN/AFP)

Selengkapnya
Saat ini, warga Myanmar terpaksa berlindung sementara di tenda-tenda sederhana. (Sai Aung MAIN/AFP)
1/7

Saat ini, warga Myanmar terpaksa berlindung sementara di tenda-tenda sederhana. (Sai Aung MAIN/AFP)

Selengkapnya
Orang-orang berlindung di tenda-tenda sementara yang didirikan di luar ruangan di Mandalay pada tanggal 31 Maret 2025, tiga hari setelah gempa bumi Myanmar yang mematikan. (Sai Aung MAIN/AFP)
Pada 31 Maret 2025, pemerintah Myanmar mengumumkan satu minggu berkabung nasional usai bencana gempa dengan kekuatan magnitude 7,7 yang terjadi pada 28 Maret 2025 sekitar pukul 12:50:54 waktu setempat. (Sai Aung MAIN/AFP)
Upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa di Myanmar terus dilakukan dengan bantuan tim dari berbagai negara. (Sai Aung MAIN/AFP)
Sekitar 2.056 orang dinyatakan tewas dalam bencana tersebut. Gempa juga meratakan puluhan bangunan di Mandalay—kota terbesar kedua di Myanmar. (Sai Aung MAIN/AFP)
Pemerintah Myanmar juga mengalami kekurangan alat berat sehingga operasi pencarian dan penyelamatan korban tidak maksimal. (Sai Aung MAIN/AFP)
Upaya pengiriman bantuan ke Myanmar terhambat akibat pemadaman listrik hingga jaringan komunikasi yang bermasalah. (Sai Aung MAIN/AFP)
Saat ini, warga Myanmar terpaksa berlindung sementara di tenda-tenda sederhana. (Sai Aung MAIN/AFP)
Pada 31 Maret 2025, pemerintah Myanmar mengumumkan satu minggu berkabung nasional usai bencana gempa dengan kekuatan magnitude 7,7 yang terjadi pada 28 Maret 2025 sekitar pukul 12:50:54 waktu setempat. Upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa di Myanmar terus dilakukan dengan bantuan tim dari berbagai negara. Sekitar 2.056 orang dinyatakan tewas dalam bencana tersebut. Gempa juga meratakan puluhan bangunan di Mandalay—kota terbesar kedua di Myanmar. Pemerintah Myanmar mengalami kendala kekurangan alat berat sehingga operasi pencarian dan penyelamatan korban tidak maksimal. Saat ini, warga Myanmar terpaksa berlindung sementara di tenda-tenda sederhana.

About the Author

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these

No Related Post